Juara bertahan tunggal putri dunia dan peraih emas Olimpiade, An Se-young, memasuki Kejuaraan Dunia BWF 2025 dengan misi ambisius: menutup musim tanpa kekalahan.
Setelah menjuarai empat turnamen World Tour berturut-turut tahun ini, bintang bulu tangkis Korea Selatan ini bertekad mempertahankan dominasinya di kancah dunia.
Di tengah atmosfer mendebarkan turnamen Kejuaraan Dunia BWF di Paris, An, peringkat satu dunia, menegaskan motivasinya: “Peluang untuk tetap tak terkalahkan membuat saya semakin termotivasi. Saya hanya bisa berlatih lebih keras dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Tujuan saya adalah menjadi pemain yang sempurna.”
Performa Mengagumkan Menuju Paris
Di turnamen Singapore Open 2025, bagian dari rangkaian BWF World Tour, An memperpanjang rekor kemenangannya menjadi 26 pertandingan setelah mengalahkan Gao Fangjie asal Tiongkok dengan skor 21-16, 21-14. Dengan pencapaian tersebut, An menunjukkan kesiapan penuh untuk tampil di Paris.
Pesaingnya harus waspada, mengingat pada tahun 2023 ia juga mencetak 31 kemenangan beruntun, meraih 10 gelar termasuk Kejuaraan Dunia dan emas Asian Games.
Strategi Menuju Kejuaraan Dunia
Berbeda dari pemain top lain seperti Wang Zhiyi dari Tiongkok (7 turnamen) dan Tomoka Miyazaki dari Jepang (10 turnamen), An hanya mengikuti 5 turnamen utama tahun ini. “Ini strategi untuk menjaga stamina sepanjang musim dan karier saya. Saya memilih turnamen penting seperti Kejuaraan Dunia BWF, di mana saya ingin berada dalam kondisi terbaik,” ujarnya.
Tekanan dan Fokus Mental
Tekanan menjadi juara dunia tak bisa dihindari. An berbagi bahwa dukungan dari pelatih dan staf sangat penting untuk menjaga kesehatan mentalnya. “Kadang arahan sederhana seperti ‘bergerak lebih cepat’ membantu saya tetap fokus di lapangan,” katanya. Ia juga melepaskan emosi dengan selebrasi penuh semangat setiap kali memenangkan pertandingan – bagian dari mekanisme pelepasan stres.
Kritik dan Perubahan di Tim Nasional
Setelah memenangkan emas Olimpiade, An secara terbuka mengkritik metode latihan lama di tim nasional Korea Selatan yang terlalu fokus pada ganda. Ia juga menyoroti penanganan cedera yang lambat. Namun, kini ia tetap bersama tim nasional dan melihat adanya perbaikan positif. “Sekarang pemain dituntut lebih bertanggung jawab atas performa mereka,” jelasnya.
Kehidupan di Luar Lapangan dan Harapan Masa Depan
Di luar lapangan, An menikmati eksplorasi kota tempat turnamen digelar, termasuk kafe dan kuliner lokal seperti bak kut teh dan kepiting saus cabai di Singapura. Namun fokus utamanya tetap bulu tangkis.
Meskipun telah meraih hampir semua gelar besar, An masih mengincar Kejuaraan Asia dan ingin memenangkan kembali gelar-gelar besar yang pernah ia raih, termasuk gelar juara dunia BWF. “Saya belum menang di semua turnamen, jadi saya akan terus berusaha,” tegasnya.